Tampilkan postingan dengan label Fly fishing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fly fishing. Tampilkan semua postingan

FLY LINE

Dalam fly fishing, fly line adalah komponen yang sangat penting dalam melontarkan fly kearah ikan. Fly line juga merupakan penentu apakah ikan memakan fly atau tidak, apakah ikan berhasil diangkat atau tidak. Dari line yang digunakan, kita bisa menentukan apakah seseorang mancing menggunakan teknik fly fishing atau teknik lain. Dalam fly fishing, line yang digunakan menghasilkan berat pada rod yang menghasilkan energi kinetis untuk melontarkan fly ke target.
Fly line terdiri dari beberapa ukuran, jenis (float atau sinking), dan tapper. Tiap fly line terdiri dari core (inti) dan coating (pelapis). Modifikasi keduanya memungkinkan fly line didisain secara khusus untuk performance karakteristik - castability, shootability, dan durability - yang dibutuhkan untuk berbagai situasi.

CORE
Core atau bagian inti dari fly line menentukan rentang kekuatan (strength), tingkat kelenturan (stretches), dan tingkat kekakuan (stiff).
Strength - inti pada line dibuat lebih kuat dari pada tippet yang biasa digunakan sebagai leader pada fly line.
Stretch - sangat penting bagi sebuah fly line memiliki stretch yang cukup. Jika kurang stretch line akan memiliki masalah memori, sementara jika terlalu stretch fly line akan lembek dan sulit dikendalikan.
Stiffness - fly line yang didisain untuk mancing didaerah tropis harus tahan panas yang extrim dan mampu mempertahankan tingkat kekakuan yang cukup, sementara line yang didisain untuk iklim dingin harus mampu mempertahankan kekakuan yang cukup sehingga tidak mengalami masalah memori jika terlalu kaku.

COATING
Hal yang paling mendasar dan penting dari coating pada line ialah merupakan pemberat dan memberi daya bagi rod. Kepadatan dari coating menentukan apakah fly line tersebut sinking atau floating. Pada floating line terdapat gelembung udara mikro yang dicampurkan pada coating pada kepadatan tertentu yang membuat line mengapung. Sementara sinking line terdiri dari material coating dengan kepadatan tinggi sehingga bisa tenggelam dengan kecepatan dan kedalaman yang diinginkan.
Selain itu coating pada fly line mengandung pigmen atau pewarna yang bisa dilihat pemancing dan ikan.

TAPER
Bentuk fly line atau taper menentukan bagaimana energi disalurkan pada saat casting. Dengan memvariasikan diameter dan panjang dari bagian-bagian line, performa tertentu yang diinginkan dapat dihasilkan. Bagian-bagian dari taper:
  1. Tip - ujung tali paling depan (panjangnya 6 - 12 inci) tempat mengikat leader. Bagian ini tugasnya melindungi taper karena biasanya para pemancing sering berganti-ganti leader dengan cara memotongnya.
  2. Front Taper - bagian ini menentukan seberapa kuat fly dilontarkan. Biasanya front taper panjangnya 4 ft hingga 8 ft, dari bagian belly hingga tip, terlihat diameternya mengecil.
  3. Belly - bagian ini merupakan bagian dengan diameter terlebar dan panjangnya paling panjang, dimana casting energi terletak.
  4. Rear Taper - bagian ini bentuknya, kebalikan dari front taper, gunanya untuk memperlancar casting.
  5. Head - istilah ini untuk menjelaskan kombinasi front taper, belly dan rear taper.
  6. Running Line - bagian ini untuk mempermudah jarak lempar.

JENIS-JENIS TAPER
Level (L) - didisain tanpa taper sama sekali, line ini bisa digunakan dalam berbagai situasi tetapi memiliki kinerja yang rendah. Energi ditransfer tidak secara konsisten dan sangat sulit mengendalikannya saat casting.
Weight Forward (WF) - didisain untuk memungkinkan pemancing untuk melakukan casting jarak dekat maupun jarak jauh (20 - 80 ft) dengan ukuran fly yang normal.
Double Taper (DT) - sebuah line yang memiliki bentuk ujung yang sama dan keduanya berfungsi sama sehingga pemancing bisa menggunakannya bergantian.
Shooting Taper - biasanya disebut shooting head yaitu fly line yang terdiri dari 2 line terpisah yang digabungkan dengan sebuah loop.
Triangle Taper - dirancang oleh Lee Wulff. Banyak pemancing percaya bahwa disain ini memberikan transfer energi casting yang paling effisien dalam berbagai jarak.
Teeny Taper - sebuah line tipe weight forward yang radikal yang diperkenalkan oleh Jim Teeny. bentuknya hampir sama dengan shooting head tetapi tanpa front taper diharapkan bisa meluncur dan tenggelam dengan cepat pada bagian headnya.
STANDAR UKURAN FLY LINE
AFTMA (the former American Fishing Tackle Manufacturers Association- now the ASA- American Sportfishing Association) menetapkan standar untuk ukuran fly line sebagai berikut:

Selain ukuran, fly line juga dibedakan jenisnya:
  1. Floating Line - mengambang karena kepadatannya lebih kecil dari pada air dan mengandung gelembung udara kecil. Tiga tipe dasar dari line jenis ini adalah: level, double taper, dan weight forward.
  2. Sinking Line - line ini memiliki bagian belly yang tenggelam lebih cepat dari pada bagian yang lebih tipis. Sinking line jenisnya ada yang weight forward dan shooting head.
  3. Sinking Tip - jenis line ini terdiri dari floating line dengan tip (ujung) yang bisa tenggelam. Biasanya panjang tip ini 5 - 30 ft.
Source: http://www.flyfishusa.com; Fly Fishing - The Lifetime Sport (David & Cheryl Young); dan sumber lain

FLY TACKLE - ROD & REEL

Mancing Gembira kali ini membahas mengenai tackle yang digunakan untuk mancing dengan teknik fly fishing. Dalam fly fishing, tackle utama yang digunakan terdiri dari fly rod, reel khusus fly fishing, line khusus fly fishing serta mata kail yang sudah di tying biasanya disebut fly.

FLY ROD
Fly rod didisain untuk memancing dengan melontarkan fly dengan cara memanfaatkan momentum dari fly line dan mengendalikan arah dan jarak. Suatu fly rod yang baik akan cocok dengan line tertentu. Menurut www.fly-fishing-colorado.com, faktor2 yang perlu diperhatikan dalam memilih fly rod antara lain:
  1. Budget - sesuaikan fly rod dengan budget anda (walaupun banyak orang bilang harga tidak pernah berbohong). Bagi pemula sebaiknya membeli rod combo untuk mengurangi biaya.
  2. Garansi - biasanya beberapa manufaktur fly rod memberikan lifetime garansi.
  3. Fish Species - Jenis ikan apa yang akan anda pancing? Dimana anda akan gunakan (di laut, sungai berarus, atau danau)?
  4. Fishing Distance - Berapa jarak pancing normal anda? Umumnya ikan biasanya bisa dipancing dalam jarak 20ft dari tempat kita berdiri. Pilihlah rod yang bisa melakukan overhead cast secara nyaman hingga 45ft. Ini akan memenuhi kebutuhan memancing secara umum.
  5. Gender - pemilihan fly rod bagi pria berbeda dengan wanita. Karena pria memiliki bagian tubuh atas lebih kuat dari pada wanita, maka fly rod bagi pria lebih panjang dari wanita. Panjang rod untuk pria biasanya 9ft sedangkan untuk wanita biasanya 8ft hingga 8.5ft.
  6. Casting Ability - dalam hal ini dibedakan antara seorang pemancing pemula, intermediate dan advanced. Kemampuan ini yang akan menentukan pemilihan flexibilitas rod atau action. Rod dengan medium action biasanya cocok untuk pemancing pemula, intermediate hingga advanced. Sementara fast action cocok untuk pemancing tingkat advanced.
  7. Fly Lines - pemilihan fly rod juga harus disesuaian dengan ukuran dan jenis fly line yang kita pakai.


FLY REEL
Dalam teknik mancing fly fishing reel yang digunakan melekat pada ujung bawah fly rod yang digunakan. Fly reel digunakan untuk memuat backing line serta fly line dan kadang digunakan untuk mengendalikan ikan. Jika kita sering memancing dengan teknik lain, melihat fly reel sepertinya terlalu sederhana. reel fly terlihat banyak lobang disisinya, ini gunanya untuk mengurangi berat dan juga untuk mengeringkan air yang menempel pada fly line. Fly reel biasanya digunakan untuk freshwater tapi ada juga yang dibuat untuk saltwater, hal ini dibedakan dari material yang digunakan. Drag sistem yang digunakan dari yang sederhana (click and pawl system) hingga yang bisa diatur dragnya. Fly reel juga dibuat dalam beberapa ukuran yang disesuaikan dengan ukuran fly line dan rod.
Saran dalam memilih fly reel, sebaiknya sebelum membeli dicoba dahulu. Sedapat mungkin membeli fly reel bersamaan dengan membeli fly rod agar kita bisa tahu balanced rig nya. Jangan sampai reel yang kita beli terlalu besar dan terlalu berat bagi rod kita sehingga kehilangan keseimbangan yang menyebabkan mengurangi kenyamanan.

FLY FISHING


Fly fishing merupakan teknik mancing yang cukup kuno, umumnya dikenal sebagai teknik mancing ikan trout dan salmon, tetapi saat ini digunakan untuk memancing berbagai jenis ikan seperti hampala, toman, bass, pacu, dan lain-lain.

Dalam fly fishing, ikan pancing dengan menggunakan fly atau umpan buatan yang menyerupai serangga atau ikan kecil yang dicast (dilempar) dengan menggunakan fly rod dan fly line. Fly line cukup berat untuk membuat fly atau serangga buatan melayang dan jatuh di dekat ikan target. Inilah yang membedakannya dengan teknik cast yang lain, karena pemberatnya ada pada line bukan pada umpan atau timah pemberat.

Fly atau serangga buatan yang digunakan dalam fly fishing sangan bervariasi dalam bentuk, ukuran, berat, warna, dll. Fly atau serangga buatan, dibuat dengan cara tying atau mengikat bulu, rambut hewan, serta bahan lainnya baik sintetis maupun alami pada hook atau kail dengan benang. Awalnya pembuatan fly menggunakan bahan-bahan alami, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan kesulitan memperoleh bahan-bahan alami, bahan-bahan sintetis mulai populer. Fly biasanya dibuat berdasarkan ukuran, warna, corak yang sesuai dengan kondisi setempat dan serangga air, ikan umpan atau mangsa yang menarik bagi species ikan yang menjadi target.

e9aztpw3s7