Alor merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibukota Alor berada di Kalabahi. Penduduk Alor berjumlah 150.000 jiwa, sedangkan luasnya adalah 2.864,6 KM2. Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik.
Dibalik keindahan alam permukaan dan bawah laut, Alor menyimpan potensi
mancing yang sungguh menakjubkan. Beberapa bulan lalu kami mendapat kabar Wiwied, operator mancing Taka Adventure, tentang keganasan monster laut Alor. Lokasi mancing yang tidak jauh dari daratan membuat Alor menjadi salah satu surga mancing yang potensial di Indonesia. Spot mancing di Alor kebanyakan cocok untuk teknik jigging dan dasaran dengan kedalaman kurang lebih 120 m serta arus yang cukup kuat sehingga pemancing yang ingin mancing disana diharapkan membawa stok jig ukuran 250 g hingga 300 g yang cukup banyak.
Untuk mencapai Alor, rekan-rekan bisa menggunakan pesawat tujuan Kupang dan dari Kupang bisa menggunakan pesawat Merpati atau TransNusa yang melayani rute Kupang - Alor 5 kali seminggu. Jika tertarik untuk menjajal monster Alor sebaiknya persiapkan fisik dan disarankan membawa persediaan jig ukuran 250 g dan 300 g yang banyak. Taka Adventure sebagai salah satu operator mancing disana juga menyiapkan rod serta reel bagi tamu-tamunya.
Foto: dokumentasi sdr Wiwied (Taka Adventure)
Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata
menyelam terbaik di dunia.
Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.
"Kita ingin memperkenalkan Raja Ampat ke dunia. Wisata bahari Raja Ampat mempunyai potensi dan peluang menjadi yang utama dalam pentas dunia," kata Bupati Raja Ampat Marcus Wanma saat pembukaan Pusat Informasi Wisata Raja Ampat di Jl By Pass Sanur, Denpasar, Kamis (15/4/2010).
Untuk memperkenalkannya ke dunia, Raja Ampat membuka pusat informasi di Bali. Alasannya, Bali sebagai destinasi utama kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
"Melalui Bali kita memperkenalkan dan mengundang investor dunia ke Raja Ampat," kata Marcus.
Raja Ampat adalah kabupaten baru di Indonesia. Wilayah yang terletak terpencil di Papua Barat ini baru berusia tujuh tahun. Bahkan, infrastrukturnya belum memadai. Untuk mencapai Raja Ampat, wisatawan harus terbang ke Sorong kemudian menyusuri laut sejauh 71 km untuk tiba di Raja Ampat.
Meskipun masih berusia dini, Raja Ampat mampu menyedot wisatawan mancanegara sebanyak 5 ribu orang per tahun pada 2009. Targetnya, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6 ribu di tahun 2010. (gds/djo)
Sumber: detik.com, Edited By MG
Mancing cumi memang sungguh mengasikkan, apa lagi jika kita bisa menikmati cumi hasil pancingan kita sendiri yang langsung dibakar, hmmmm yummy. Cumi segar yang dibakar akan terasa lebih manis ketimbang yang sudah tidak segar dan kena es.
Mancing Gembira akhir pekan ini berkesempatan berwisata ke Pulau Condong, Lampung selatan. Kami menyaksikan banyak nelayan memancing cumi dari garis pantai. Kami sempat mewawancarai para nelayan tersebut. Menurut mereka bulan-bulan ini (april) merupakan puncaknya musim cumi. Dengan hanya bermodalkan segulung kenur dan sebuah kapela (jig squid), dari pagi hingga tengah hari bisa mengumpulkan total tangkapan sekitar 3 kilo cumi dengan ukuran yang lumayan besar.
Melihat hasil yang diperoleh para nelayan tersebut, akhirnya kami pun tergoda untuk mengeluarkan joran dan reel serta capela dari dalam tas. Mulailah kami memancing, satu demi satu cumi karang berhasil kami pancing. Kami sangat menikmati saat-saat ketika cumi menerkam capela dan berjuang untuk melepaskan diri dengan menyemburkan tinta hitam dari tubuhnya.
Menurut situs
www.duel.co.jp, saat terbaik untuk mancing cumi adalah bulan April hingga Juni yang merupakan masa berkembang biak cumi. Cumi yang dipancing pada bulan-bulan tersebut biasanya memiliki bobot lebih besar dari pada bulan-bulan lain. Sementara menurut sumber lain, waktu yang tepat untuk mancing cumi ialah pagi hari dan sore hari.
Selamat mancing cumi....
Sail Banda merupakan serangkaian kegiatan bahari yang dilaksanakan tiap tahun di Kepulauan Banda. Kepulauan Banda sendiri merupakan bagian dari Propinsi Maluku atau yang dikenal dengan nama Moluccas Province. Kegiatan Sail Banda pada tahun ini akan berlangsung dari bulan April hingga bulan Agustus. Sementara persiapannya sendiri dimulai jauh sebelum itu.
Sail Banda 2010 akan mengambil tema utama “ Small Island For Our Future “ artinya pulau-pulau kecil unutk masa depan kita. Tema ini diambil karena Maluku sebagai lokasi kegiatan ini merupakan provinsi yang srtuktur geografisnya didominasi oleh pulau-pulau kecil. Sekaligus sebagai wilayah yang sangat terancam dengan isu perubahan iklim maka sangat relevan kalau diskusi difokuskan pada dampak perubahan ilkim pada pulau-pulau kecil. Suatu agenda yang menarik untuk dipahami oleh Forum Provinsi Kepulauan.
Kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung pada Sail Banda 2010 antara lain: Rally & Yatch Race; Kejurnas Air dan
Lomba Mancing; Turnamen Selam Internasional; Arafura Games; Konferensi Internasional tentang Pulau-pulau Kecil; Konferensi Kerjasama Indonesia Australia (G to G dan P to P); Seminar Internasional tentang "Sago Rempah untuk Ketahanan Pangan; Expo Hasil Laut; Lintas Nusantara Remaja Bahari; Upacara Kemerdekaan RI di Pulau Terluar; Operasi Bhakri "Baskara SURYA JAYA"; Pertemuan antar Angkatan Laut dan kunjungan ke Pelabuhan.
Lomba Mancing pada Sail Banda 2010 kali ini merupakan lomba mancing berkelompok dengan persyaratan tiap kelompok harus mengumpulkan ikan-ikan hasil pancingnya, yang terbanyak akan menjadi pemenang dalam lomba mancing ini. Kategori lomba ini adalah internasional dan nasional.
Untuk keterangan lebih jauh mengenai kegiatan ini, rekan-rekan mancing bisa mengunjungi situs resmi Sail Banda 2010:
www.sailbanda.com dan
www.sailbanda2010.com. Sampai ketemu pada Lomba Mancing di Sail Banda 2010.
Beberapa waktu lalu sempat heboh tentang Six-Pack Trout dimana ikan mutan ini merupakan hasil kerja keras pada ilmuwan bertahun-tahun yang lalu dengan menyuntikan ratusan telur ikan Rainbow Trout dengan DNA deri species lain yang membuat telur-telur ini menetas dan menghasilkan ikan yang berotot.
Bagi industri mancing, khususnya mancing galatama, teknologi ini bisa merupakan solusi masa
depan yang dapat membawa mancing galatama lebih menarik jika para ahli bisa membuat ikan-ikan air tawar yang biasa dipertandingkan dalam
mancing galatama menjadi six-pack atau berotot besar. Ikan mutan dengan otot yang lebih besar dari ikan-ikan biasa akan memberikan perlawanan yang lebih hebat ketika tersangkut kail pemancing (strike). Ini akan memberi kepuasan tersendiri bagi para pemancing (angler).
Sayangnya dari sisi konservasi dan akan membahayakan ekosistem jika ikan-ikan transgenik atau mutan ini lepas di sungai atau danau karena akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Ikan-ikan ini akan menjadi predator yang ganas bagi perairan sekitarnya dan juga mengganggu keseimbangan bagi predatornya.