TROLLING CUMI

Cumi bakar hmmm lezatnya, itu lah yang dibayangkan rekan-rekan mancing kami kali ini. Hari minggu (27/12/2009) dipenghujung tahun 2009, beberapa pemancing mengadakan wisata kepulau Pramuka di kepulauan seribu. Selain menikmati keindahan pulau mereka juga menyempatkan diri untuk mengajak anak-anak mereka untuk mancing ikan disekitar pulau tersebut dengan perahu mancing yang mereka sewa. Kebetulan dalam rombongan kali ini terdapat pemancing pemula hingga pengurus dan mantan pengurus dari Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia, biasa dikenal dengan FORMASI.

Keinginan untuk mancing ikan sudah timbul sejak berangkat dari pelabuhan Muara Angke, apalagi ditengah perjalanan terlihat segerombolan ikan tongkol sedang bermain dikejauhan. Peralatan mancing serta GPS pun sudah dipersiapkan rekan-rekan kita kali ini.

Begitu kapal yang membawa mereka bersandar didermaga, langsung saja mereka menuju penginapan yang mereka pesan untuk menaruh barang. Sementara beberapa anggota kelompok sibuk mencari kapal mancing untuk disewa, rekan yang lain balik kedermaga untuk memancing baronang. Begitu kapal sudah berhasil dibooking, semua peserta bersiap melaut kembali untuk mancing disekitar Pulau Pramuka.

Kapal mancing mulai meninggalkan dermaga pulau Peramuka, menuju keramba apung diseberang pulau untuk membeli umpan setelah itu langsung menuju spot kapal karam. Strike demi strike mulai terjadi walaupun ikan yang berhasil diangkat relatif kecil-kecil ukurannya (sebesar telapak tangan). Ketika strike mulai berkurang, kapten kapal memindahkan perahu ke spot lain sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk trolling tongkol. Karena trolling tongkol ini tidak membuahkan hasil, kapten kapal mancing membawa kapal menuju rumpon yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pulau. Beberapa strike berhasil diselesaikan dengan baik. Walaupun ikannya tetap berukuran kecil, hal ini membuat ketiga orang anak yang ikut mancing dengan mereka gembira.

Hari milai gelap, mereka memutuskan untuk kembali kepulau. Salah satu dari mereka berpesan kepada sang kapten kapal agar kapal diturunkan kecepatannya jika lewat diatas gugusan karang didekat pulau karena mereka ingin mancing cumi dengan teknik trolling. Kapal mendekati pulau tepat di atas terumbu karang kapal melambat. Beberapa kapela ukuran besar diturunkan untuk ditrolling, tak berapa lama terdengar teriakan yang membuat heboh seisi kapal "STRIKE...." Salah seorang pemancing berhasil menaikan cumi karang sebesar botol aqua sedang. Dua menit kemudian terdengar teriakan strike dari peserta lain dan dia pun berhasil menaikan cumi karang walaupun ukurannya lebih kecil. Setelah itu pemancing yang lain berhasil strike juga tetapi sayang sekali mereka belum berhasil menaikan cumi alias moncel. Kapal akhirnya merapat didermaga.

Sesampai dipenginapan cumi hasil mancing pun mereka bakar dan makan ramai-ramai. Rasa lezat cumi yang masih fresh kemudian dipanggang tidak ada duanya. Dagingnya terasa lebih manis dibanding cumi yang tidak fresh lagi kemudian dibakar.

Rasa penasaran dengan hasil mancing cumi sebelumnya membuat 3 orang dewasa dan 1 anak kecil kembali menyewa perahu mancing untuk trolling cumi. Acara mancing malam itu tidak berlangsung lama karena bulan tertutup awan tebal dan hujan mulai mengguyur. Hasil yang mereka dapat 11 ekor cumi karang besar-besar dalam waktu 2 jam.

MancingGembira
Labels: 0 comments | edit post

PEMANASAN GLOBAL MENGANCAM AKTIVITAS MANCING

Pemanasan global mengancam semua aspek kehidupan. Menurut perkiraan peneliti ekonomi lingkungan senior PBB, lebih dari 250 juta orang akan kehilangan mata pencahariannya (berhubungan dengan perikanan) akibat matinya trumbu karang tropis. Matinya trumbu karang ini menyebabkan berkurangnya populasi ikan.

"More than 250 million people are at risk seriously of their lifeblood going away because of the lack of fish on tropical coral reefs," he told reporters in Copenhagen.


Trumbu karang dalam kondisi normal bisa pulih dengan sendirinya dari pemutihan (coral bleaching), namun kini mereka mati dan menghancurkan industri perikanan karena lautan menyerap jumlah CO2 yang semakin meningkat, menyebabkan meningkatnya tingkat keasaman.

Normally corals recover from bleaching episodes, but now reefs are dying, destroying fisheries, because oceans are absorbing growing amounts of CO2 and becoming increasingly acidic.


Negara-negara tropis akan sangat merasakan sekali dampak dari kehancuran industri perikanan. Penggemar olahraga mancing tidak akan semenarik saat ini atau masa-masa lampau. Akan sangat sulit memancing satu ikan dilautan luas dengan trumbu karangnya telah hancur.

Penghijauan intensif diperlukan dalam hal ini. Penanaman lebih banyak pohon dapat menolong untuk mencegah hal ini terjadi dimasa depan. Pertumbuhan pohon dapat membantu menyerap CO2 dalam atmosfir dan carbon alami akan diserap lautan.

Mari kita selamatkan bumi kita dari pemanasan global dengan menanam lebih banyak pohon agar anak cucu kita dapat menikmati olahraga mancing seperti yang kita gilai saat ini.
Salam Strike

Sumber: The Jakarta Post

NUSANTARA FISHING TOURNAMENT 2009

Kabar baik bagi para pencinta olahraga mancing sekitar wilayah kalimantan, tanggal 19 hingga 20 Desember 2009 akan diadakan turnamen mancing yang akan memperebutkan pialan Bupati Kutai Timur. Acara ini sendiri diberi nama Nusantara Fishing Tournament 2009.

Lokasi penyelengaraan turnamen mancing ini di perairan Sangatta, dengan pusat kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kenyamukan Sangatta. Sementara biaya pendaftaran turnamen mancing ini sebesar Rp.1.500.000,- per Tim. Dalam 1 Tim maksimal terdiri dari 5 orang pemancing, biaya kapal dan akomodasi ditanggung peserta sendiri.

Pada turnamen kali ini, kategori yang diperlombakan antara lain: Kategori ikan terberat, Kategori Species (Billfish, Tenggiri, Barracuda, Giant Trevally, Kakap, Tuna dan Kerapu), Kategori Campuran (Ikan terberat Jenis Ikan Tongkol, Pari, Hiu, Talang, Keneke, Mondo,
Lemadang). Sementara untuk Jackpot berupa ikan Marlin dengan berat minimal 100,1 Kg akan mendapatkan hadiah berupa piala, piagam dan 1 unit mobil.

Pendaftaran turnamen dapat dilakukan pada tempat-tempat sebagai berikut:
  • Sekretariat Kantor Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur, Jl. Soekarno Hatta No. 1 Sangatta – Telp. / Fax. : 0549 - 22706
  • Sekretariat Borneo Fishing Club Balikpapan, JL. Jend. Sudirman Blok A/2, Pertokoan Pantai Mas Permai, Balikpapan. Kontak Person: Hadi / Didit, Telp. / Fax. : 0542-424603
  • Melalui Internet www.borneofishingclub.com

Salam Strike...

RIBUAN IKAN MATI AKIBAT DIPOTAS

Ribuan ikan ukuran besar dan kecil di sepanjang aliran sungai Dusun Ngepet, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis diketahui mati yang diduga akibat ulah pencari ikan menggunakan racun.

"Berdasarkan laporan dari Kelompok Pengawas Masyarakat, dugaan sementara ikan yang mati itu memang akibat racun semacam apotas yang sengaja disebar di aliran sungai untuk memperoleh ikan dengan cara mudah," kata Kepala Bidang Perikan Budidaya, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bantul Bambang Pin Erwanta, Kamis (3/12).

Menurut dia, berdasarkan ciri fisik yang ada pada ikan yang ditemukan mati seperti pucat dan ingsang berwarna coklat maka kuat dugaan akibat terkena racun apotas.

"Kami perkirakan pelaku menebar apotas pada Rabu kemarin dan ikan baru diketahui mati hari ini setelah terdapat banyak ikan yang mengambang di permukaan sungai," katanya.

Pihaknya saat ini belum akan memikirkan memberikan ganti rugi karena ikan yang mati bukanlah milik kelompok petani ikan atau warga setempat namun ikan yang hidup sepanjang aliran sungai.

"Sebenarnya untuk mencari ikan ada aturan yang melarang ikan diberi racun apotas namun hanya dijaring atau dipancing karena ikan yang diracun juga sangat berisiko jika dikonsumsi manusia," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Ikan Air Payau Mugari mengatakan ribuan ikan yang mati terdiri berbagai jenis seperti nila, keting, tawes dan bawal air tawar.

"Kami khawatir jika air dari sungai yang tercemar racun tersebut juga masuk ke area laguna karena dapat mengancam ikan yang dibudayakan masyarakat," katanya.

Kapolsek Sanden AKP Darmanto menyatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan dugaan ribuan ikan mati akibat racun apotas yang sengaja disebar di aliran sungai.

"Kami langsung mengadakan penyelidikan atas kasus tersebut namun untuk racun yang digunakan kami belum dapat menentukan jenisnya," katanya.

Sumber: Kompas

MABUK LAUT

Seorang teman mengeluh, dikala dia dan rombongannya pergi mancing ditengah laut, saat ikan sedang rame-ramenya strike, salah seorang dari mereka minta pulang akibat mabok laut. Bagaikan tersambar petir, jika diikuti kemauan temannya yang mabok, acara mancing yang sedang hot-hotnya berakhir sampai disitu, jika dibiarkan saja, mereka tidak tega melihat kondisi temannya yang mabok. Badan temannya sudah sangat lemah, tiap beberapa saat jackpot.

Mabuk laut merupakan kondisi yang paling dibenci pemancing, merupakan perusak acara mancing. Jika seseorang terkena mabuk laut akan sulit untuk menghentikannya untuk tidak jackpot kecuali balik kedarat. Ada beberapa tips agar terhindar dari mabuk saat mancing yaitu:
  • Istirahat yang cukup agar badan tetap fit, minum obat anti mabuk atau kenakan koyok pada bagian tertentu sebelum melaut.
  • Makan yang kenyang, jaga jangan sampai perut kosong dengan cara ngemil, hindari makanan berminyak, konsumsi banyak buah dan sayuran serta makanan berserat lainnya.
  • Saat di kapal usahakan agar tetap memfokuskan pandangan mata ke garis Horisontal, badan jangan terlalu sering membungkuk atau melihat kebawah, hal ini dapat membuat lebih cepat merasa mual, selain itu pula jangan melihat sesuatu dari jarak dekat. Jika belum terbiasa jangan merangkai pancingan di kapal , minta tolong saja pada ABK untuk merangkai atau memasang umpan.
  • Kenakan Jacket jika udara terasa dingin agar tidak masuk angin.
  • Hindari tempat mesin yang berbau solar asap buangan mesin, karena bau tersebut akan langsung masuk ke otak dan dapat membuat pusing.
  • Pada sore hari menjelang pergantian siang ke malam (terang ke gelap), sebaiknya istirahat atau tidur beberapa saat, malamnya bangun dan mancing lagi. Karena pada beberapa orang yang belum terbiasa, saat-saat seperti ini berpotensi memicu mabuk laut dimana jarak pandang kita pada siang hari yang cukup jauh tiba-tiba berkurang akibat berkurangnya cahaya matahari.
  • Jangan lupa bawa obat-obatan untuk mencegah mabuk laut seperti: dramamine (obat anti motion sickness), obat maag untuk mengurangi asam lambung, kimite Patch (ini semacam plester anti mabuk yang ditempelkan dibelakang telinga), analgetik untuk menghilangkan pusing dll.

Sementara jika seseorang sudah terlanjur terkena mabuk laut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
  • Baringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki.
  • Kendurkan ikat pinggang/gimbal/celana sehingga pernafasan perut tidak terganggu.
  • Berikan obat antimual golongan B6 (daramamine, sturgeon, etc).
  • Jika pusing hebat, berikan analgetik (asam mefenamat).
  • Berikan makanan dan minuman hangat, cuci muka dgn air hangat.
  • Cari posisi nyaman (biasanya pemabuk sendiri yg tau dimana dirinya nyaman), anjurkan untuk mengatur pernapasan. Hindari asap kenalpot mesin kapal.
  • Jika dianggap parah, sebaiknya kembali kedarat dan segera periksakan diri kedokter.

Selain tips menangani mabuk laut diatas ada beberapa cara lain yang cukup ekstrim yang beredar dikalangan pemancing yaitu:
  • Jika seseorang mabuk kasih joran yang strike biar ngajar ikan terus lupa ama mabuknya
  • Makan hati ikan mentah yang baru (kalau sudah dapat ikan)
  • Makan lumpur laut
  • Minum air laut/Kumur dengan air laut
  • Diceburin, yang intinya disuruh berenang di laut

Semoga tips menangani mabuk laut diatas dapat membantu rekan-rekan mancing untuk mempersiapkan trip mancing yang membawa hasil yang menggembirakan.
Salam Strike.
Labels: 0 comments | edit post

TRIP MANCING BINUANGEUN

Mancing Gembira: Trip BinuangeunMusim mancing di Binuangeun sudah tiba. Kabar dari beberapa rekan yang mengadakan trip mancing disana minggu lalu (14-15 Nov 2009), hasilnya menggembirakan. Mereka berhasil mengangkat puluhan GT (Giant Travelly) di spot Karang Tengah dengan teknik ngotrek, dasaran dan jigging, sementara kapal lain sempat menaikan beberapa ekor Amberjack, bahkan ada yang berhasil menaikan Marlin. Spot lain juga tak kalah menarik yaitu Karang Benowo untuk mancing dasaran. Sementara spot Tanjung Selatan Pulau Deli, merupakan spot yang cocok bagi rekan-rekan mancing yang ingin memancing krapu lodi serta kurisi, walaupun tidak menutup kemungkinan ikan-ikan lain juga bisa ditemukan disini.

Kondisi cuaca minggu lalu lumayan bagus, gelombang tidak besar, arus cukup baik, angin sepoi-sepoi. Hujan turun dimalam hari tetapi ikan makan dengan lahapnya pada saat hujan.

Biasanya kondisi jalan merupakan faktor yang membuat para pemancing asal jakarta enggan mancing ke Binuangeun, tapi kali ini kodisi jalan lumayan baik, walaupun ada beberapa bagian (antara saketi dan malimping) mengalami kerusakan, tetapi kondisinya tidak separah musim kemarin. Akhir kata trip minggu kemarin sangat pas. Ikan berlimpah dan jenisnya bervariasi, cuaca mendukung, kondisi jalan juga cukup baik.

Bagaimana rekan mancing, apakah sudah siap strike GT di Binuangeun?
Labels: 0 comments | edit post

REPORT TURNAMEN MANCING AGUNG LAKSONO

Pelaksanaan turnamen mancing memperebutkan piala Agung Laksono yang diadakan di Sepulauan Seribu (16 hingga 17 Okt 2009) berjalan dengan sukses. Semua peserta dilepas oleh panitia pada hari pertama turnamen mancing dari dermaga Marina Batavia pukul 4 subuh. Para pemancing mulai mancing hingga pukul 16:00, mereka harus merapat ke dermaga Pulau Bidadari untuk melakukan penimbangan hasil tangkapan pada hari pertama.

Usai penimbangan para peserta dan panitia beristirahat sejenak di kotage yang disediakan panitia di Pulau Bidadari. Malam harinya dilanjutkan dengan acara makan malam bersama sambil dihibur live music. Rencananya setelah makan malam, akan diadakan acara amal, dimana hasilnya akan disumbangkan untuk korban gempa di Sumatera Barat, namun sayangnya cuaca tidak mendukung. Tiba-tiba saja hujan deras disertai angin ribut mengganggu acara yang sudah disiapkan panitia. Alhasil baik panitia maupun peserta buru-buru kembali ke penginapan untuk memanfaatkan waktu beristirahat.

Hari kedua turnamen Mancing Agung Laksono, para peserta dan panitia mulai dengan sarapan pada pukul 3 pagi. Usai sarapan, peserta dan pengamat turnamen segera menaiki kapal masing-masing dan berlayar ke spot mancing yang sudah direncanakan para peserta. Panitia memberi kesempatan peserta mancing untuk kembali hingga pukul 15:30, yang merupakan waktu penimbangan ikan hari ke-2. Hampir semua peserta kembali tepat waktu, walaupun ada beberapa yang telat.

Usai penimbangan hari ke-2, panitia mengadakan jamuan makan dan dilanjutkan pengumuman pemenang lomba. Akhirnya Jackpot berupa mobil Mercedes Benz C200 tidak berhasil diraih oleh peserta turnamen mancing kali ini. Cuaca selama pelaksanaan lomba sangat baik walaupun malam harinya sempat hujan angin. Kondisi laut flat, sangat tenang, arus lumayan (cukup baik).

Mancing Gembira: Ketua Team Jagat Menaikan TenggiriPak Pepen, salah seorang pesarta turnamen dari team Jagat, berhasil menaikan ikan tenggiri seberat 5 kg pada hari kedua.


Mancing Gembira: Proses PenimbanganSuasana penimbangan hasil mancing pada hari pertama.


Mancing Gembira: Hasil Timbangan Hari PertamaIkan-ikan hasil pancingan yang ditimbang pada hari pertama.


Mancing Gembira: Juara PertamaJuara pertama


Mancing Gembira: Juara KeduaJuara Kedua team Orca.


Mancing Gembira: Juara KetigaJuara ketiga.


Mancing Gembira: Juara SpeciesSalah satu team yang menuarai kategori species.


Mancing Gembira: PanitiaPanitia turnamen berfoto bersama.

Dirangkum dari berbagai sumber.
Salam Strike....

SUMBANG POPPER UNTUK KORBAN GEMPA

Mancing Gembira: Popper Adhek jenis Gecko edisi CHARITY Gempa Sumbar 30-09-2009Gempa bumi (30/09/2009) yang meluluh lantakkan Sumatera Barat menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang begitu besar. Kejadian ini menimbulkan kesedihan dan duka cita yang mendalam sehingga banyak pihak tergerak hatinya untuk membantu para korban. Pemerintah kita serta negara-negara sahabat turut menghimpun bantuan untuk korban gempa Sumbar ini. Di dalam negeri berbagai komunitas turut membantu baik dalam bentuk tenaga, barang, uang, obat-obatan serta bantuan lainnya.

Komunitas penggiat olahraga mancing pun tidak mau kalah, dalam berbagai kesempatan mereka turut pula menghimpun sumberdaya yang dapat mereka sumbangkan untuk meringankan penderitaan korban gempa di Sumatera Barat. Bapak Adhek, salah satu produsen popper (lure) yang cukup terkenal di dalam negeri hingga ke mancanegara, tergerak hatinya untuk turut berpartisipasi membantu korban gempa bumi dengan menyumbangkan 50 buah lure atau popper buatan tangannya dalam berbagai tipe untuk dijual dan hasil penjualannya ini akan disumbangkan untuk korban gempa Sumatera Barat. Seperti kita tahu bahwa popper buatan bapak Adhek dari Bali ini merupakan item mancing yang paling banyak dicari oleh pemancing dalam dan luar negeri.

Popper Adhek yang disumbangkan ini merupakan edisi khusus yang pada tiap bodynya terdapat tulisan: "CHARITY Gempa Sumbar 30-09-2009". Tiap popper ini diberi harga RP. 100.000,- per buah (harga normal di pasaran adalah 200.000 sampai 225.000 untuk popper warna standard dan 250.000 samapai 275.000 untuk popper warna hologram), belum termasuk ongkos kirim.

Berikut ini jenis dan quantity popper Charity: Big Gecko (10 unit), Mini Gecko (10 unit), Long Goby (5 unit), Short Goby (5 unit), Pompom (5 unit), Big Dragonet (5 unit), Cuttle (5 unit), Bell (5 unit). Jika rekan-rekan mancing tertarik untuk mengkoleksi popper edisi khusus ini, dapat menghubungi saudara Wira Liu via email di: wira-liu(at)centrin.net.id. Jangan sampai kehabisan karena popper ini dibuat dalam jumlah terbatas (hanya 50 buah saja).
Salam Strike...
Labels: , 0 comments | edit post

KOORDINAT HOTSPOT MANCING KEP. SERIBU

Mancing Gembira: Tandes Pujo IIPenyelenggaraan Turnamen Mancing Agung Laksono yang akan diadakan di Kep. Seribu sudah semakin dekat, sudah kah rekan-rekan angler (pemancing) melakukan persiapan? Saya yakin sebagai angler sejati rekan-rekan sudah mempersiapkan segalanya baik fisik maupun mental untuk bertanding pada turnamen mancing ini.

Selain konsumsi, obat-obatan, GPS & Fishfinder, umpan hidup, lure dan piranti mancing atau tackle yang dipersiapkan, rekan-rekan pasti sudah memikirkan rencana dan strategi yang akan digunakan agar dalam turnamen mancing ini tim mancingnya bisa menjadi juara & membawa pulang jackpot berupa Mercedes Benz C200.

Kali ini Mancing Gembira akan mencoba berbagi koordinat hotspot untuk wilayah Kep. Seribu. Mungkin saja hotspot ini bisa menjadi acuan untuk menentukan strategi mancing pada hari pertama & kedua turnamen ini. Berikut ini koordinat hotspot mancing yang kami berhasil kumpulkan:

Tandes Haris : 106º46,450' BT dan 05º29,350' LS
Tandes Ave : 106º41,672' BT dan 05º31,846' LS
Tandes Kuswadi III : 106º44,899' BT dan 05º29,415 LS
Karang Supermarket Timur : 106º45,098' BT dan 05º29,673 LS
Karang Karimun : 106º48,637' BT dan 05º29,491' LS
Tandes Dani : 106º40,843' BT dan 05º32,258' LS
Tandes Pujo II : 106º46,898' BT dan 05º30,569' LS
Tandes Coco : 106º44,624' BT dan 05º29,665' LS
Tandes Surya Paloh : 106º46,233' BT dan 05º31,249' LS
Tandes Dadi II : 106º49,097' BT dan 05º35,405' LS
Tandes Kartini : 106º42,187' BT dan 05º34,482' LS
Kapal tenggelam : 106º39,850' BT dan 05º34,307' LS

Semoga koordinat hotspot mancing tersebut dapat membantu para angler sekalian dalam memperebutkan Jackpot berupa Mercedes Benz C200.
Salam Strike...
Labels: 0 comments | edit post

MANCING DI TEBING KARANG DITEMANI CADDY

Pemandu pemancing di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Jumidi-kiri, dan pemancing dari Jakarta yang dia dampingi tetap berjaga sekitar pukul 05.00 di Pantai Bekah, Gunung Kidul, Minggu 11.10. Pemandu disebut caddy pemancing tebing ini bisa memperoleh honor Rp 200.000 per malam.Menjelang dini hari, ketegangan Jumidi (41) mulai berkurang. Ia sudah bisa tersenyum karena beban tugasnya berkurang. Sebagian tamunya—pengusaha yang ditemaninya memancing sejak Sabtu (10/10) sore—kelelahan dan tidur di tenda di tepi Pantai Bekah.

Sebagai caddy, begitu pemandu ini dipanggil, Jumidi tak boleh tidur. Ia harus siap-siaga sepanjang waktu saat tamunya memancing di Pantai Bekah, Dusun Temon, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Tiga dari 15 tamunya dari kota itu tertidur pulas dengan 20-an kilogram ikan hasil mancing.

Sejenak Jumidi meregangkan tubuhnya sambil tetap menjaga beberapa joran yang masih dipasang di antara tonjolan batu karang. Pospor yang menyala di ujung joran sesekali bergerak di kegelapan malam dan menandakan umpan sedang dimakan ikan. Dengan sekuat tenaga, Jumidi menarik joran sambil meneriakkan, ”Dewa Baruna, kulo nyuwun iwak (Dewa Baruna, saya minta ikan).”

Angin yang bertiup kencang dari arah Laut Selatan Gunung Kidul sedang kurang bersahabat dengan para pemancing malam itu. Sebanyak 15 pemancing mulai terlelap, tetapi Jumidi tetap setia menjaga alat pancing. Jika salah seorang dari pengusaha yang ditemaninya mancing hari itu mulai terbangun, joran harus sudah siap dipegang.

Marno (40), rekan Jumidi sesama pemandu di tebing karang, juga terjaga sepanjang malam. Baru ketika para pemancing yang ditemaninya beristirahat, Jumidi dan Marno bisa berkisah banyak tentang hidup sebagai pemandu. Menjadi pemandu tak sekadar pekerjaan, tetapi hobi.

Sebelum menjalaninya, Jumidi dan Marno cuma bisa memancing dengan menggunakan bambu dan senar seharga Rp 17.000. Sejak menjadi pemandu sekitar 1982, setiap akhir pekan mereka pun bisa turut menikmati mancing dengan alat pancing seharga Rp 35 juta lebih setiap joran. Seorang pemancing yang baik hati bahkan meninggalkan sebuah joran lengkap untuk Jumidi.

Dari uang yang dikumpulkannya sebagai pemandu, Jumidi kini memiliki 50 ekor kambing dan 4 ekor lembu. Dia biasanya memperoleh Rp 200.000 per malam, belum lagi jika para pemancing memberi tambahan. Jumidi memang terkenal sebagai orang yang tak bisa diam di desanya. Dia petani tadah hujan, sekaligus pencari lobster karang.

Bergaul dengan banyak pejabat, pengusaha, dan dosen, lulusan sekolah dasar itu bermimpi bisa menyekolahkan empat anaknya hingga perguruan tinggi. Sulung Junaidi kini telah duduk di bangku sekolah menengah kejuruan. ”Semua anak saya masuk ranking di kelas,” bisiknya bernada bangga.

Belum selesai bercerita, Jumidi bergegas menyiapkan wedang teh dan kopi bagi beberapa pengusaha yang malam itu didominasi dari Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Tim KTNA ini sedang menggelar turnamen mancing di tebing dan baru pertama kali digelar di Indonesia. Turnamen diikuti 300 pemancing dengan hadiah utama kambing.

Sebagai pemandu, tugas Jumidi tak sekadar berkutat masalah pancing. Dia pun menjadi pengangkut barang pemancing yang beratnya bisa 1 kuintal. Dia biasanya menyunggi beban itu di kepala dengan keranjang bambu rata-rata 2 kilometer.

Resep Jumidi untuk menjaga ketahanan tubuh adalah mengonsumsi jamu rebusan daun pepaya. Sebelum para pemancing tiba di Pantai Bekah, Jumidi turut membantu pemuda karang taruna dari Dusun Temon memasang tenda dan membersihkan bangunan permanen yang sengaja dibangun untuk istirahat pemancing tebing.

Jumidi dan Marno tak pernah bisa duduk diam. Mereka harus terus bergerak: meracik umpan, melempar pancing, menarik mata pancing yang menyangkut di karang, memperbaiki pancing, membuatkan minuman, membuat Jumidi tak pernah jauh dari pemancing. Setiap pemandu bisa menangani dua hingga tiga sekaligus pemancing tebing.

Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir, misalnya, hanya tinggal duduk diam dan menjaga mata pancing hingga dimakan ikan. Jika ikan yang dipancing terlalu berat atau di atas 40 kilogram, Jumidi pun segera dipanggil untuk membantu menarik pancing. ”Jika mampu, ya ditarik sendiri. Puncak kenikmatan memancing ya ketika menarik tangkapan ikan,” ucap Winarno.

Winarno mengatakan, keindahan tebing pantai di Gunung Kidul tiada padanannya

di Indonesia. Dari tebing karang Pantai Bekah, pemancing bisa menyaksikan kemunculan ikan lumba-lumba, hiu, dan paus hitam tanpa harus menggunakan kapal. Tak heran Winarno rela tidur beralas tikar di pantai sambil memancing sebulan sekali.

Di kalangan pencinta memancing, tebing-tebing karang di wilayah Gunung Kidul adalah surga. Tebing-tebing curam itu tak hanya menawarkan keindahan panorama alam yang terisolasi.

Meskipun nama dan tugasnya sama dengan caddy yang biasa ditemui di lapangan golf, caddy di tebing karang terdiri dari penduduk lokal bertubuh kekar.

Wilayah Gunung Kidul menyajikan lokasi pancing menarik di 100 titik pantai bertebing. Setiap akhir pekan, kesunyian pantai yang terisolasi itu berubah menjadi hangat oleh kehadiran pencinta mancing....
Sumber: www.kompas.com

THE EAST NUSA TENGGARA GRANDPRIX GAME FISHING TOURNAMENT 2009

Turnamen Grandprix NTT 2009Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Rote Ndao bekerja sama dengan FORMASI Pengurus Daerah Nusa Tenggara Timur dan Pengurus Daerah Sumba Timur akan menyelenggarakan Turnamen Mancing yang baru pertama kali diadakan di Indonesia yaitu berupa Grand Prix Turnamen dengan 3 seri turnamen dilokasi yang berbeda-beda di NTT masing-masing selama 2 (dua) hari. Adapun lokasi turnamen mancing ialah sebagai berikut:
  1. Kabupaten Sumba Timur, basis Pantai Kalala, kec.Wulia Waijelu, tgl 06 dan 07 Nopember 2009
  2. Kabupaten Kupang, basis POLAIRUD Bolok, kec. Kupang Barat, tgl 09 dan 10 Nopember 2009
  3. Kabupaten Rote Ndao, basis Dermaga Baa, kec. Lobalain, tgl 12 dan 13 Nopember 2009

Pada setiap seri turnamen diatas akan diterapkan Peraturan Turnamen Mancing yang sama. Sedangkan kategori hadiah dan besar hadiahnya, berupa Piala, Piagam dan Uang Tunai disediakan oleh masing-masing Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten setempat yang totalnya sebesar 317 juta rupiah. Nilai poin yang diperoleh setiap peserta turnamen mancing pada setiap seri turnamen akan dicatat dan dijumlahkan dimana Tim Peserta yang berhasil mendapatkan poin tertinggi dari ketiga seri turnamen tersebut akan dinobatkan sebagai Juara Umum Turnamen Mancing NTT Grand Prix tahun 2009 dan berhak memegang Piala Bergilir dari Presiden Republik Indonesia sampai turnamen NTT Grand Prix berikutnya.

Selain turnamen Grand Prix yang menerapkan peraturan mancing internasional, disetiap tiga kabupaten diatas juga sekaligus akan menyelenggarakan turnamen mancing “Lomba Mancing Tradisionil” yang bisa diikuti oleh para nelayan dan pemancing hobiies. Jadwal turnamen, Peraturan dan Besar Hadiahnya disetiap lokasi akan diatur dengan ketentuan tersendiri.

Tempat-tempat Pendaftaran :
  1. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Jl. El Tari II nomor 72, Kupang 85227 . Telp. (0380) 821540; 833650. Faks. (0380) 833650 Email : parsenibudntt@yahoo.com.
  2. Sekretariat FORMASI Pengda NTT , jl. Timor Raya KM.4 (Teluk Kupang). Telp : (0380) 8030331 ; Fax : (0380) 829399 ; email : fock_dk@yahoo.com HP : 081339277303 ; 08123797272 .
  3. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Sumba Timur Jl. Jend. Soeharto no Waingapu ; Telp. (0387) 61936
  4. Sekretariat FORMASI Pengda Sumba Timur, Jl. Ikan Lumba-lumba no 1. Waingapu Telp : (0387) 62859 ; Fax : (0387) 62817.
  5. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Jl . Lekunik , Baa – Rote Ndao. Telp : (0380) 871446 ; Fax : (0380) 871446
Suatu tantangan bagi anda untuk sanggup mengikuti seluruh tiga turnamen selama 10 (sepuluh) hari tersebut. Panitia telah berusaha keras dalam menyediakan fasilitas agar anda bisa mancing sambil berkompetisi sampai di pulau terluar paling selatan dari wilayah negara Republik Indonesia, yaitu di Pulau Rote & Ndao. Pemenang dari turnamen ini akan memegang Piala Bergilir dari Presiden RI yang rencananya akan diserahkan langsung oleh beliau pada tanggal 14 Nopember 2009.
Panduan mengenai turnamen ini bisa dilihat pada: Panduan Turnamen NTT 2009

Salam Strike

THE GREAT ROD RACE

The Great Rod Race merupakan film dokumenter tentang mancing yang sangat rekomended untuk dikoleksi oleh rekan-rekan penggila olahraga mancing. Film ini bercerita bagaimana Matt Hayes dan Mike Brown dengan sebuah mobil van penuh peralatan mancing menjalani tantangan untuk memancing lebih 30 species ikan air tawar di Inggris dan Irlandia dalam 30 hari. Ketiga puluh species ikan air tawar (freshwater) tersebut adalah: Common Carp, Mirror Carp, Crucian Carp, Koi Carp, Ghost Carp, Wild Carp, Grass Carp, Catfish, Orfe, Tench, Bream, Roach, Rudd, Perch, Pike, Zander, Eel, Barbel, Chub, Dace, Gudgeon, Stone Loach, Stickleback, Ruffe, Bulhead, Minnow, Bleak, Brown Trout, Rainbow Trout, Sea Trout, Salmon, Arctic Char dan Grayling.

Yang menarik dari film ini dokumenter ini, Matt dan Mike mengunakan hampir semua teknik mancing serta menjelaskan bagaimana mereka akan memancing masing-masing ikan target. Baik Matt maupun Mike sangat piawai dan kompak. Mereka sangat gamblang menjelaskan jenis ikan yang akan dipancing, umpan apa yang akan digunakan, teknik apa yang akan dipakai serta spot yang tepat. Dalam pembuatan film ini Matt dan Mike terhitung telah berkelana di daratan UK sejauh lebih dari 4000 mil dan menurut catatan mereka, mereka telah menggunakan 37 teknik mancing untuk menangkap seluruh species air tawar di dataran Inggris Raya tersebut.

Peralatan yang mereka pakai bisa dikatakan cukup lengkap tersedia pada mobil van yang mereka gunakan. Dari mulai lure, umpan konvensional, reel, rod (joran), serokan, pelampung dan lain-lain. Andai saja ada stasiun TV yang mau mengadakan dan mensponsori tantangan/acara seperti ini di Indonesia, pasti akan lebih menarik dibandingakan acara mancing yang selama ini sering kita lihat.

Akhirnya, apakah mereka akan berhasil memancing seluruh species ikan tawar di dataran Inggris tersebut dalam 30 hari? Segera miliki DVDnya dan buktikan sendiri...
Salam Strike... Cover The Rod Race 1
Screen Capture The Rod Race 1
Cover The Rod Race 2
Screen Capture The Rod Race 2
Cover The Rod Race 3
Screen Capture The Rod Race 3
Cover The Rod Race 4
Screen Capture The Rod Race 4
Cover The Rod Race 5
Screen Capture The Rod Race 5
Labels: 0 comments | edit post

TEMUKAN UANG US $87.000 SAAT MEMANCING

Mancing Ikan UangSYDNEY - Pada zaman modern ini masih banyak remaja yang jujur. Sepasang remaja Australia menemukan uang sekitar 87.000 dollar AS atau Rp 870 juta saat memancing. Sebenarnya mereka ingin menghabiskan uang tersebut, tetapi akhirnya memutuskan untuk menyerahkannya kepada polisi.

Sepasang remaja itu menemukan uang akhir bulan lalu di dekat kota Nimbin, New South Wales. Nimbin merupakan pusat gerakan hippies, lokasi banyak terdapat komunitas dan juga ajang festival tahunan untuk mempromosikan penggunaan kanabis. Setelah menyimpan uang itu beberapa lama, akhir pekan lalu mereka pergi ke kantor polisi.


Inspektur Greek More mengatakan, mereka sedang menyelidiki kemungkinan siapa pemilik uang itu serta apakah uang dari hasil kejahatan. Polisi telah menyelidiki daerah Tuntable Creek, tempat kedua remaja menemukan uang. Namun sejauh ini, polisi tidak menemukan jejak atau pertanda apa-apa.

Polisi menyatakan, kemungkinan remaja itu akan mendapatkan uang itu jika tidak ada orang yang secara sah dapat membuktikan kepemilikan uang itu. Wah, lumayan juga.... (AP/REUTERS/JOE)

Dikutip dari www.kompas.com
Labels: 0 comments | edit post

TURNAMEN MANCING AGUNG LAKSONO 2009

http://mancinggembira.blogspot.com: Turnamen Mancing Agung Laksono 2009Kabar gembira, FishyForum bersama FORMASI dan WBW akan melaksanakan Turnamen Mancing Agung Laksono 2009 yang berlokasi di Kepulauan Seribu. Turnamen kali ini akan memperebutkan Piala Agung Laksono, uang tunai yang cukup menarik jumlahnya, voucher, serta jakpot berupa Mercedes Benz C200.

Biaya pendaftaran turnamen mancing ini adalah sebesar Rp 4.000.000 per tim. Biaya ini sudah meliputi biaya akomodasi dan konsumsi di P. Bidadari, biaya sandar kapal di Marina Batavia dan P. Bidadari, serta atribut peserta. Waktu pelaksanaan turnamen ini ialah 16 Oktober hingga 18 Oktober 2009.

Tujuan diadakan turnamen mancing ini adalah:
  1. Menggalang kebersamaan diantara para pemancing sehingga dapat memajukan olah raga mancing di Indonesia
  2. Mempromosikan potensi olah raga mancing khususnya di daerah Kepulauan Seribu
  3. Menumbuh kembangkan rasa kecintaan terhadap pariwisata bahari pada umumnya dan wisata mancing pada khususnya di KepulauanSeribu
  4. Membantu pemerintah daerah, khususnya sektor pariwisata, dengan harapan mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan industri pariwisata sekaligus perkembanagan perekonomian masyarakat kepulauan Seribu pada umumnya

Pendaftaran dapat dilakukan melalui:
Sekretariat Pengurus Pusat FORMASI:
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 43, Gandaria - Jakarta Selatan 12140, Telp: 021-95334012; Fax: 021-7268587 Email: formasi@centrin.net.id
FishyForum: http://www.fishyforum.com
World Blue Water (WBW):
Jl. Gunung Sahari Raya Blok A1 No.8 - Jakarta Pusat 10720; Telp: 021-6012820, 021-6256167; Fax: 021-6594805

Selamat bertanding, jangan lupa C&R.

BUKA PUASA BERSAMA REKAN MANCING

Hari Kamis tanggal 10 September 2009, bertempat di RM Mbok Berek, Jl. Prof Supomo No. 14, Tebet, Jakarta Selatan, sekitar 70-an pemancing yang tergabung dalam berbagai milis dan forum mancing mengadakan acara buka puasa bersama. Diantara yang hadir ada beberapa pengurus FORMASI, wartawan mancing dan penggemar olehraga mancing.

BUKA PUASA BERSAMA REKAN MANCING
BUKA PUASA BERSAMA REKAN MANCING

MANCING IKAN BANDENG

Mancing ikan bandeng bagi sebagian orang sangat mengasikkan karena memiliki sensasi tersendiri. Dikala laut sedang jelek, mancing ikan bandeng di kolam atau di tambak bisa menjadi alternatif mengobati rasa rindu untuk mancing. Kali ini Mancing Gembira akan mencoba membahas mengenai mancing bandeng.

Sekilas Mengenai Ikan Bandeng

Menurut Wikipedia:
Bandeng (Latin: Chanos chanos atau bahasa Inggris: milkfish) adalah sebuah ikan yang merupakan makanan penting di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (kurang lebih tujuh spesies punah dalam lima genus tambahan dilaporkan pernah ada).

Mereka hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.

Ikan muda ini dikumpulkan dari sungai-sungai (disebut nener [ IPA: nənər ]) dan diternakkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah cukup besar bandeng biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.
Mancing Gembira: Bandeng Pulau Putri
Peralatan Mancing Ikan Bandeng
Sebelum pergi ke kolam atau tambak, sebaiknya lakukan pengecekan terhadap peralatan mancing ikan bandeng yang akan kita gunakan. Peralatan utama mancing ikan bandeng sebagai berikut:
  1. Joran/Rod: Joran yang digunakan mancing bandeng biasanya berukuran 150cm hingga 180cm dengan action medium serta rating kenur 3 - 18lbs
  2. Reel: Untuk mancing bandeng reel yang digunakan biasanya seri 1000 - 4000
  3. Line: Line yang digunakan untuk mancing ikan bandeng monofilament: 2lbs - 20lbs atau PE 1 - PE 2.
  4. Kail: Kail yang digunakan untuk mancing bandeng biasanya no 3, 4, atau 5.
  5. Timah Pemberat: Pemberat dari timah bulat nomor 4 atau timah melinjo biasanya digunakan pemancing bandeng.
  6. Stoper: Bawa stopper secukupnya pada saat mancing bandeng.

Umpan:
Biasanya umpan yang digunakan untuk mancing bandeng tergantung dari pemberian pakan oleh petani tambak di daerah bersangkutan. Amati jenis pakan tersebut. Ada beberapa jenis umpan yang umum di gunakan untuk mancing bandeng:
  1. Roti Reject/Roti ex pabrikan. Caranya cukup di ulir di matakail.
  2. Pellet merah ikan KOI. Caranya bisa di seduh air panas saja atau di campur(kocok) dengan telur mentah (bebek atau ayam). Tetapi jangan di bejek. Biarkan seperti benntuk aslinya (butiran) pellet. Cantolkan pellet di matakail 1 s/d 3 butir.
  3. Pellet olahan: pellet coklat, sarden, essen teggiri/choya.
  4. Undang: cantolin aja udang kupas di kail.
  5. Lure : minnow, popper, mute/penghapus pensil merah.

Perlengkapan Lain
Perlengkapan lain yang perlu dipersiapkan atau dibawa untuk menambah kenyamanan kita dalam memancing ikan bandeng, antara lain:
  1. Bawa Sunblock (lotion), Topi (kalo perlu payung yg bisa ditancapkan ditanah), Kaos lengan panjang, Kacamata Hitam.
  2. Kalo musim hujan bawa raincoat (jas hujan)
  3. Bawa minimal 2 joran, jika ada masalah seperti kusut dengan pemancing lain, putus atau lainnya, anda tidak kehilangan moment strike.
  4. Bawa Minum yang banyak, supaya tidak dehidrasi
  5. Siapkan Kain Lap atau sarung tangan, supaya ikan bandeng yang kita dapat tidak mudah lepas. Sarung tangan bisa anda pakai ditangan sebelah kiri/kanan sedangkan tangan yang lain untuk memegang joran atau memasang umpan.
  6. Bawa uang yang cukup, jika anda sedang mujur strike, dompet anda bisa terkuras, umumnya memancing ikan bandeng dibayar dengan cara kilo-an.

Rangkaian Pancing
Dalam mancing bandeng, ada 2 rangkaian pancing yang umum digunakan oleh pemancing ikan bandeng:
Rangkaian: kail - stopper - timah bolong - stopper - stopper - pelampung - stopper. Jika ikan lagi makan diatas apa dibawah, ya tinggal geser2 stopper aja.
Rangkaian glosoran urutan: timah - kail - stopper - pelampung - stopper.
Selain itu kadang-kadang pemancing menggunakan teknik casting dengan rangkaian seperti gambar dibawah:
Mancing Gembira: Rangkaian Bandeng dgn manik2 Mancing Gembira: Rangkaian Bandeng dgn Penghapus Pencil

Saat Baik Mancing Bandeng
Cuaca tidak mendung alias cerah, umumnya jika tidak ada sinar matahari, ikan bandeng kurang bernafsu/malas. Jam yang baik untuk memancing bandeng jika sinar matahari sudah menyorot adalah sekitar jam 9 pagi hingga 12, setelah itu ikan agak sulit makan dan mulai bangun makan lagi sekitar jam 3 sore. Ikan bandeng tambak hidup di air payau, jika habis turun hujan bisa menyebabkan air tawar menjadi lebih banyak dari pada air asinnya. Menyebabkan nafsu makan ikan bandeng menjadi berkurang, umpan sehebat apapun jika ikan kurang nafsu makan. Jangan terlalu berharap strike bisa cepat. Pasang surut air laut juga berpengaruh, saat sedang surut biasanya kedalaman air di tambak terlalu rendah sehingga ikan bandeng rada sulit dipancing. solusinya coba cari lokasi yang memiliki ke dalaman tambak yang cukup dalam.

Tips Mendeteksi Keberadaan Ikan Bandeng
Ikan bandeng biasanya menelusuri kolam/tambak dengan bergerombol, seringnya melewati pinggir kolam. Tidak seperti memancing ikan mas, kita harus sering berpindah posisi jika umpan yang kita lempar tidak disentuh ikan bandeng dengan waktu yang cukup lama. Perhatikan kecipakan ikan bandeng, biasanya disanalah mereka berkumpul.

Bagaimana? siap untuk strike bandeng?? awas dompet gak nahan hahaha

Sumber:FF, Wikipedia, bantenfisher, dll

TURNAMEN MANCING TAKABONERATE 2009

Baru saja Mancing Gembira mendapat info bahwa akan diadakan turnamen mancing internasional yang cukup besar yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Selayar pada tanggal 16 hingga 18 Oktober 2009.

Total hadiah yang diperebutkan dalam acara yang diberi nama International Fishing Competition ini ialah berupa uang tunai sebesar 200 juta rupiah plus 2 mobil (Suzuki APV dan Toyota Avanza) untuk pemancing yang dapat memecahan rekord nusantara. Ini merupakan turnamen mancing yang menyediakan hadiah yang terbesar hingga saat ini di tanah air.

Turnamen ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Selayar yang bertema Takabonerate Islands Expedition 2009, dimana terdiri dari bagian besar yaitu Marine Event dan Culture Even. Marine Event terdiri dari Underwater Exhibition (23-25 Okt 2009), International Fishing Competition (16-18 Okt 2009), Underwater Archeology Dive (23-25 Okt 2009), Lambo Island Expedition (23-24 Okt 2009), Lepa-lepa Race (03-04 Okt 2009). Sementara Cultural Event terdiri dari Kajo Culture Festival (16-18 Okt 2009), Traditional Music & Dance Performance (10-30 Okt 2009).

Mancing Gembira: Takabonerate Island Expedition 2009
Pemilihan tanggal 16 - 18 Oktober 2009 untuk turnamen mancing kali ini didasari pada asumsi bahwa bulan Oktober adalah merupakan waktu yang sangat bagus untuk melaut bagi nelayan setempat di daerah Takabonerate, laut begitu. Tanggal tersebut bertepatan dengan bulan gelap, perbedaan tinggi pasang surut permukaan laut tidak akan melebihi 50 cm, sehigga arus diperkirakan tidak akan kencang.

Sandy Indrawan yang merupakan salah satu Ketua Formasi, Pengurus Formasi Pusat akan mendukung sepenuhnya kegiatan yang merupakan kerja bareng antara Pengda Formasi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Selayar ini. Pengurus Formasi Pusat siap memfasilitasi dan membantu setia klaim pemancing yang berhasil memecahkan Rekor Dunia yang tercipta di Indonesia ke IGFA.

Kabarnya pemancing yang ingin mengikuti turnamen ini tidak dipungut biaya pendaftaran. Sementara biaya sewa kapal mancing dilokasi berkisar Rp. 1.500.000,- per hari termasuk BBM antara Selayar dan Takabonerate pp. Jika pemancing ingin mancing dengan cara trolling, dikenakan biaya tambahan solar.

Akses ke lokasi turnamen dalam hal ini Selayar bisa dicapai dengan pesawat dari Makassar dalam waktu 40 menit. Selain itu jika menggunakan bus dan ferry memakan waktu 8 jam.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini bisa ditanyakan melalui telp: +6241421725 atau melalui email: budparselayar@yahoo.com. [MG]
Salam Strike, jangan lupa Catch & Release...

GOLD'N CRANK LURE JENIS MAS KOKI

Mancing Gembira: Gold n CrankSalam Strike... Ikan Mas Koki merupakan santapan yang lezat bagi ikan predator air tawar. Mancing Gembira tertarik pada Gold'n Crank 40, lure buatan River2Sea yang bentuknya dan actionnya mirip sekali dengan ikan Mas Koki. Pada beberapa sungai di Amerika penggunaan umpan Mas Koki hidup untuk mancing dianggap ilegal, padahal ikan Mas Koki merupakan umpan yang paling digemari ikan-ikan predator didanau tersebut. Hal ini yang mengilhami River2Sea untuk menciptakan lure yang menyerupai ikan Mas Koki ini.

Design
Lure ini diberi nama Gold'n Crank oleh produsennya, diciptakan hanya dalam ukuran 1 3/4 Inci dengan berat 1/8 oz. Lure jenis slow sinking ini dilengkapi dengan Daiichi (BN) Treble #8. Lure ini memiliki Lip yang akan membuat tubuhnya bergoyang-goyang saat diretrive. Terdapat Joint diantara tubuh dan ekornya yang membuat gerakannya sangat identik dengan ikan Mas Koki yang sedang berenang jika diretrive.

Pilihan Warna dan Harga
Pilihan warna yang tersedia untuk lure ini ada 8 pilihan yaitu: Red White, Orange, Black Gold, Light Blue, Black White, Orange Black, Gold Brown dan Red Head. Harga retail untuk lure ini berkisar $8.99.
Mancing Gembira: Pilihan Warna
Kesimpulan:
Lure ini menghadirkan warna yang menggoda serta action yang sangat mirip dengan ikan Mas Koki. Harga lure ini cukup sesuai dengan harga lure sejenis dipasaran.
Mancing Gembira

Labels: 0 comments | edit post

TENTANG IUU FISHING

Mancing Gembira: IUU FishingSelama ini kita sering mendengar kata-kata IUU Fishing. Sebenarnya apa yang dimaksud dari IUU Fishing itu? Mancing Gembira mengutip penjelasan tentang IUU fishing dari http://www.stopiuufishing.com sebagai berikut:

DEFINISI IUU
Penangkapan Ikan yang dilakukan secara ilegal, tidak dilaporkan atau yang belum dan tidak diatur (Illegal, Unreported, Unregulated Fishing) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.

Illegal :
Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh orang atau kapal perikanan berbendera asing atau berbendera Indonesia di WPP-RI tanpa izin atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Unreported :
Kegiatan penangkapan ikan yang tidak pernah dilaporkan atau dilaporkan secara tidak benar kepada instansi yang berwenang, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional.

Unregulated :
Kegiatan penangkapan ikan pada suatu area penangkapan atau stok ikan di WPP-RI:
  1. Yang belum diterapkan ketentuan pelestarian dan pengelolaan,
  2. Dilaksanakan dengan cara yang tidak sesuai dengan tanggung-jawab negara untuk pelestarian dan pengelolaan sumberdaya ikan sesuai hukum internasional.

Kerugian akibat illegal fishing :
  1. Subsidi BBM dinikmati oleh kapal-kapal yang tidak berhak;
  2. Pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
  3. Peluang kerja nelayan Indonesia (lokal) berkurang, karena kapal-kapal illegal adalah kapal-kapal asing yang menggunakan ABK asing;
  4. Hasil tangkapan umumnya dibawa langsung ke luar negeri (negara asal kapal), sehingga mengakibatkan: (a) hilangnya sebagian devisa negara dan (b) berkurangnya peluang nilai tambah dari industri pengolahan;
  5. Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya ikan karena hasil tangkapan tidak terdeteksi, baik jenis, ukuran maupun jumlahnya;
  6. Merusak citra Indonesia pada kancah International karena IUU fishing yang dilakukan oleh kapal asing berbendera Indonesia maupun kapal milik warga negara Indonesia. Hal ini juga dapat berdampak ancaman embargo terhadap hasil perikanan Indonesia yang dipasarkan di luar negeri.

PELUNCURAN PORTAL "STOP IUU FISHING"

Mancing Gembira: Freddy NumberiManado (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi meluncurkan portal "Stop Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing" pada rangkaian Sail Bunaken 2009.

Peluncuran website yang bertujuan untuk melawan praktik pencurian ikan tersebut dilakukan bersamaan dengan pembukaan seminar internasional tentang "Intersifying Action to Minimize Illegal Fishing" di Manado, Minggu.

Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Pengendalian Sumber Daya Kelautan, Aji Sularso sebagai pemilik ide mengatakan bahwa pembuatan website tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian dan merangkul lebih luas masyarakat untuk memerangi IUU Fishing secara global.

Sementara Chief Operating Officer PT One System Solution, Rizka A Putranto, sebagai pembuat website mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pengerahan melawan "IUU Fishing" melalui dunia maya.

"Ini menjadi embrio untuk memerangi pencurian ikan melalui dunia maya dalam jangka panjang," ujar dia.

Paling tidak, ia mengatakan bahwa dapat berbagi informasi tentang keadaan kelautan dan perikanan Indonesia di dunia. Sehingga diharapkan lambat-laun portal yang sekaligus merupakan program kampanye ini dapat menjaring masukan dari seluruh dunia untuk memerangi pencurian ikan.

Dalam portal www.stopiuufishing.com memberikan fasilitas forum diskusi untuk menjaring pendapat dan masukan dalam memerangi praktik pencurian ikan.

"Topik utama kita memang `IUU Fishing` walaupun pada awalnya akan bersifat luas pada kelautan dan perikanan," tambah Rizka.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengasumsikan bahwa 25 persen hasil perikanan dunia berasal dari praktik penangkapan ikan secara ilegal. Kondisi tersebut terus meningkat dalam hal jumlah dan area, sehingga menjadi masalah utama ekonomi, baik internasional maupun di kawasan Asia Tenggara.

Dikutip dari ANTARA

MANCING UDANG GALAH

Mancing Gembira: Mancing Udang GalahSesuai request dari rekan blogger yang memiliki ID Godeng pada comment tentang Mancing Baronang, kali ini Mancing Gembira akan membahas mengenai mancing udang galah.

Peralatan Mancing Udang Galah
Berikut ini peralatan yang diperlukan untuk mancing udang galah:
  1. Joran atau rod dengan ujung yang lentur dan sensitif serta ring atau cincin yang kecil.
  2. Reel spining kecil ukuran kolam, bisa juga menggunakan penggulung kayu.
  3. Line berupa monofilamen tipis, ukuran 1-2lbs pada mainline dengan leader 2-8 lbs.
  4. Kail yang digunakan adalah kail khusus udang atau circle hook tanpa kait (barbless) dengan nomor 9-12.
  5. Timah pemberat kecil dengan stoper. Timah jangan terlalu berat, yang penting tidak terbawa arus.
Umpan
Umpan yang digunakan untuk mancing udang galah biasanya cacing tanah, cacing susu, cacing bakau, bahkan anak udang. Sementara untuk chumming digunakan kelapa bakar yang dipecah-pecah.

Spot Udang Galah
Memancing udang galah sebaiknya tidak pada saat air pasang dan cuaca dengan curah hujan cukup tinggi. Waktu terbaik mancing udang galah ialah pada saat kemarau dan air surut. Biasanya udang sangat agresif pada malam hari. Tempat favorit bagi udang biasanya diantara kayu log/glondongan yang terendam di sungai. Biasanya ini terdapat pada sungai-sungai di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Irian dll. Selain itu Udang galah juga sering bermain pada dasar sungai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan spot udang galah didasar sungai adalah seperti berikut:
  1. Kenali struktur dasar sungai tempat dimana kita memancing. Selalunya dasar sungai berbentuk lika liku dan beralun-alun.
  2. Pada tikungan sungai lazimnya aliran air agak perlahan atau alirannya tidak terlalu deras.
  3. Pada arus deras menandakan kawasan tersebut lebih dalam, manakala aliran perlahan pula adalah sebaliknya.
Mancing Gembira: Spot Udang GalahPosisi udang bermain pada arus yang cukup deras

Pola Makan Udang
Berikut ini adalah ciri khas atau kebiasaan makan udang galah:
  1. Apabila udang galah beratnya lebih 300 gr maka umpan akan langsung dilarikan dan ujung joran akan langsung menukik.
  2. Untuk udang ukuran sedang biasanya sewaktu umpan dimakan, leader akan dipegang dan ditarik-tarik menggunakan capitnya sehingga ujung joran akan terangguk seperti ikan kecil yang makan.
  3. Untuk udang yang berukuran kecil biasanya pola makannya hampir sama dengan yang berukuran sedang, oleh karena itu sering - seringlah mengecek dengan menaikkan ujung joran dan apabila berat atau ada tarikkan maka umpan sedang dimakan.

Memancing udang galah harus sabar, lembut dan penuh perasaan. Pada saat umpan dimakan oleh udang, joran akan melengkung, yang perlu kita lakukan tahan saja jangan digentak karena akan membuat mulut udang robek. Angkat joran pelan-pelan sambil menggulung reel pelan-pelan dengan posisi ujung joran diatas udang sehingga line tegak lurus dengan permukaan air. Udang bisanya jika terkena pancing akan mundur kebelakang dan membengkokan tubuhnya, jika digentak atau ditarik terlalu kencang akan membuat mulutnya sobek terkena kail.

Pada saat udang berhasil dinaikan keatas jangan pernah menyentuh atau memencet ekor udang karena terdapat semacam sungut yang cukup tajam serta kepala udang terdapat tanduk yang bergerigi yang cukup maknyos kalo nancep di jari. Sementara capitnya tidak terlalu berbahaya asal tidak terkena ujung capitnya saja.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat
Salam strike.....

MEGABASS XPOD

Kali ini Mancing Gembira akan membahas sedikit mengenai lure top-water yang cukup unik yang diproduksi oleh Megabass, produsen alat pancing dari Jepang. Lure ini diberi nama Megabass Xpod oleh Yuki Ito, designernya. Keunikan lure ini berada pada rahang bawahnya yang dapat diatur posisinya sehingga berfungsi seperti lip ketika diklik ke bawah.

Disain Xpod
Dengan berbagai posisi berbeda, lure ini menghasilkan action yang berbeda pula sehingga cocok bagi pemancing untuk memancing pada berbagai kondisi dan situasi. Bayangkan saja mempunya 1 lure dengan 6 action + 1 secret action untuk berbagai kondisi. Berikut ini action yang bisa dihasilkan oleh lure ini:
  1. Posisi 1: Pencil Bait (roll walker mode)
  2. Posisi 2: Pencil Popper
  3. Posisi 3: Active Popper
  4. Posisi 4: Diving Popper / Splash Mode
  5. Posisi 5: Sama dengan posisi #4 tapi dive lebih dalam dan lebih banyak cipratan
  6. Posisi 6: Darting Swimbait Mode
  7. Secret Position: More Active Swimbait Mode & Pivot/Turn walking action
Megabass Xpod - Wagin Ayu

Selain inovasi pada rahang atau lip, lure buatan Megabass ini didisain sangat mirip ikan. Dilihat dari corak sisik, pewarnaan dan detailnya, lure ini bisa dikatakan didisain dengan sentuhan seni dan teknologi yang tinggi. Seperti pada lure top water lainnya, rongga dalam tubuh lure ini diisi beberapa bola besi kecil yang tujuannya menghasilkan bunyi ketika bergerak yang akan menggoda rasa penasaran ikan-ikan predator. Dua terble hook yang digunakan juga merupakan treble hook dengan kualitas dan ketajaman tinggi. Pada mata Xpod terdapat tulisan kanji yang sangat kecil namun masih bisa terbaca.

Pilihan Warna, Ukuran, & Harga Xpod
Saat ini dipasaran ada 11 pilihan warna bagi pemancing yang ingin mencoba atau mengkoleksi lure Megabass X-pod ini, antara lain: GW Dorado, GW Fire, GW Stardust Shad OB, HT Hakone Wakasagi, Matte Tiger, PM bass, Wagin Ayu, Wagin Hasu, Wagin Higai, Wagin Oikawa, serta Wagin Ugui. Sayangnya produsennya hanya memproduksi lure ini satu ukuran saja, yaitu 4.55" dengan berat 3/4 oz. Harga retail sekitar $29.99 di Amerika.

Kesimpulan
Lure ini merupakan inovasi teknologi dan seni yang mampu menghasilkan bentuk yang nyaris sama dengan ikan hidup dan mampu menghasilkan 6 action berbeda + 1 secret ation untuk berbagai situasi mancing. Harga yang lumayan tinggi pada dasarnya jika dilihat dari action yang kita dapat masih tergolong murah dibanding membeli 6 atau 7 lure untuk tiap action.
Sayangnya ukuran yang ditawarkan hanya satu saja. Untuk mendapatkan lure ini didalam negeri terbilang cukup sulit. Penulis kebetulan berkesempatan membeli lure ini dari seorang teman yang mengimport langsung dari Jepang dan dijual terbatas.

Video action bisa dilihat di:
Labels: 0 comments | edit post

IKAN HIDUP DALAM POSTER

Para pelaku periklanan kadang menggunakan media poster dalam menuangkan ide-ide terbaiknya. Tak jarang kita mendapati poster dengan ide-ide yang kurang menarik. Terlalu banyak poster yang kita liat kadang membuat kita bosan dengan ide-ide biasa dan tidak menarik yang dituangkan pada poster tersebut. Mancing Gembira kali ini menemukan poster yang sedikit unik yaitu menggunakan ikan hidup.
Apa pendapat anda tentang poster yang menggunakan ikan hidup seperti ini?

LIVE ACTION SPOOLS DARI STRIKE TECH

Kali ini Mancing Gembira akan mereview inovasi baru pada reel. Baru-baru ini Strike Tech, sebuah perusahaan pembuat reel asal Selandia Baru memperkenalkan teknologi reel terbaru mereka yang dinamakan Live Action Spool (LAS) pada acara The International Convention of Allied Sportfishing Trades (ICAST) 2009. Teknologi ini memungkinkan pemancing memilih tingkatan action yang diharapkan sehingga menambah kemampuan lure beraksi di dalam air. Dengan hanya melakukan penyetelan letak spool yang tidak normal pada reel memungkinkan putaran reel menghasilkan getaran yang berbeda sehingga reaksi lure juga lebih liar.

Menurut situs Strike Tech (http://www.striketech.net) ide pembuatan reel ini berdasarkan penelitian bahwa seekor ikan predator dapat melihat 50 frame per detik dan memiliki build-in sonar dalam tulang kepalanya yang memungkinkan mereka melihat gerakan benda yang cepat dalam air dan merasakan getarannya.

Reel ini memiliki spool yang terdiri dari 2 bagian yang terpisah. Cara menggunakan reel ini hampir sama dengan reel lain, untuk menyeting tingkat action yang berbeda, pemancing bisa melakukannya dengan memutar bagian ujung atas dari spool sesuai arah yang ditunjukan pada reel. Hal ini akan membuat spool bergeser ke bagian pinggir sehingga posisinya tidak ditengah reel lagi hal ini menyebabkan ketika reel digulung, akan membuat perbedaan kecepatan reel yang menyebabkan kecepatan lure yang diretrive bergelombang (cepat - lambat - cepat) . Ketika ikan memangsa lure dan strike, hal ini akan memberikan tekanan yang cukup pada tali pancing yang akan menarik posisi spool ke posisi normal yaitu di tengah-tengah reel seperti spool lain pada reel yang normal.

Strike Tech menawarkan 3 pilihan model untuk jenis reel ini yaitu: model AA yang seluruhnya terbuat dari aluminium, model GG yang seluruhnya terbuat dari graphite dan model GA yang memiliki body dari graphite sementara spoolnya terbuat dari aluminium. Sementara untuk ukuran, Strike Tech mengakomodasikan mulai dari line ranging 5 hingga 10 lbs test. Model GG memiliki 2 + 1 Ball bearing sementara model GA dan AA memiliki 5 + 1 Ball bearing. Untuk harga, model GG dibandrol mulai dari $49.95 hingga $55.90, model GA dibandrol mulai dari $88.30 hingga $99.80, sementara model AA dibandrol mulai dari $129.30 hingga $149.90. Strike Tech juga menjamin produknya dengan warranty selam 1 tahun.

Kesimpulan: Strike Tech menghadirkan sesuatu yang cukup menarik dengan produk inovatif yang terjangkau yaitu Live Action Spool yang sangat membantu bagi pemancing pemula yang ingin mencoba teknik casting. Sementara pemancing berpegalaman cenderung lebih menyukai teknik kombinasi reel retrive dan menggerak-gerakan rod atau joran untuk menghadirkan action lure yang sebanding dengan penggunaan reel ini. Strike Tech menawarkan sesuatu yang berbeda dan unik.
Labels: 0 comments | edit post